Pages

13 June 2012

Cinta Dan Perkahwinan


Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya boleh menemukannya?

Gurunya menjawab,"Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, ertinya kamu telah menemukan cinta" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan masa berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak ku ambil ranting tersebut.

Ketika ku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusedari bahawasanya ranting-ranting yang ku temukan kemudian tak sebaik dan secantik ranting yang tadi, jadi tak ku ambil sebatang pun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab "Jadi itulah yang dikatakan cinta"

Pada hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya boleh menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, kerana ertinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-sederhana saja, tidak terlalu lurus batangnya. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan ku rasa tidaklah buruk sangat, jadi ku putuskan untuk menebangnya dan membawanya ke sini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya" Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan itulah yang dikatakan perkahwinan"


Moral :

Oleh itu carilah cinta dan dapatkan perkahwinan. Kerana kita tidak mungkin memperoleh sebenar seperti yang kita impikan. Hidup ini hanya kesempatan yang sedikit dan sementara. Tidak mungkin akan terpenuhi segala yang kita mahu. Terimalah seadanya apa yang Allah dah tentukan untuk kita..


credit : asiah yusra

Terima Kasih

11 comments:

  1. Assalamualaikum! Tumpang lalu, nak bagitau ni ade pertandingan Lose Weight Challenge, boleh menang sampai rm1000 woh! Best!

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum! Tumpang lalu, nak bagitau ni ade pertandingan Lose Weight Challenge, boleh menang sampai rm1000 woh! Best!

    ReplyDelete
  3. saya suka artikel ini, saya menangkap makna yang dalam dari kisah ini, ..

    thanks dah sharing..

    ReplyDelete
  4. Meaningful betul kisah itu ^-^

    ReplyDelete
  5. @HaniS credit untuk asiah usra... thanks

    ReplyDelete
  6. kalo dah jumpa yang baik, dan yang serasi, apa salahnya.. berpadanan la dengan apa yang kita ada..

    kalo nak cari yang betul2 terbaik,menepati semua cita rasa kita, sampai bila2 pun tak jumpa..kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul.tp kadang2 kita selalu xsedar apa yg terbaik untuk kita......

      Delete

Blog Aku Miskin Copyright © 2015. Design by MaiGraphikDesign